PELAKSANAAN DAN PENGONTROLAN PROYEK
Oleh : Gita Desera
A.Pelaksanaan Proyek (Project Execution)
Setelah
proyek direncanakan secara matang dengan segala perhitungan dan pertimbangan
yang ada, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan proyek
tersebut dalam suatu tindakan. Pelaksanaan atau realisasi dari rencana proyek
yang tertuang dalam project management plan inilah yang disebut dengan
pelaksanaan atau eksekusi proyek. Jadi pada intinya eksekusi proyek adalah
tindak lanjut dari apa yang telah dituangkan dalam project management plan.[1]
Adapun Tujuan
Pelaksanaan Proyek adalah sebagai berikut:[2]
·
Untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana
dalam batasan biaya, waktu dan mutu yang telah disepakati. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua operasional dilapangan.[3]
- Merealisasikan perencanaan proyek yang tertuang dalam perencanaan manajemen proyek.
- Mengkoordinasikan kinerja team proyek dan juga mengoptimalkannya, serta pemanfaatan sumber daya non-personil.
- Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang telah disetujui.
Batasan Pembahasan
Pada
bab ini adalah tentang bagaimana cara membuat Pedoman Hasil Kerja Atau Work
Result Guidline yaitu suatu pedoman untuk melaksanakan monitoring terhadap
proyek yang sedang dikerjakan atau dilaksanakan. Proyek akan dibatasi pada scope,
time, dan cost, sehingga Pedoman Hasil Kerja atau Work Result
Guidline yang akan dibuat juga dibatasi oleh tiga hal tersebut. Pelaks anaan
monitoring pelaksanaan proyek dilakukan secara terus menerus (day to day).
Namun pelaporan pedoman hasil kerja disesuaikan dengan jenis task atau deliverable
yang ada.[4]
B. Pengontrolan Proyek (Project Controlling)
Project
Controlling adalah pengontrolan terhadap kegiatan
atau aktifvitas-aktivitas suatu proyek. Mengontrol apakah langkah demi langkah
dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan yang telah
ditentukan dengan perencanaan manajemen proyek yang telah dibuat. Juga mengecek
apakah kegiatan atau aktifivitas-aktifvitas proyek yang dilaksanakan sudah
sesuai dengan estimasi dan rencana awal, serta sudah sesuai dengan target
ataukah belum. Bila belum, tindakan apa sajakah yang harus dilakukan agar
tujuan proyek bisa terpenuhi.[1]
Tujuan dari tahap ini adalah sebagai
berikut:
·
Memastikan pencapaian tujuan proyek
apakah sesuai dengan target yang telah ditentukan.
·
Mengontrol pelaksanaan proyek agar
sesuai dengan estimasi dan rencana awal.
·
Dengan melakukan control diharapkan
adanya masukan apakah perencanaan manajemen proyek perlu diperbarui ataukah
tidak.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:[2]
·
Mempersiapkan catatan pelaksanaan.
·
Meneliti proyek secara cermat dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi.
·
Mempersiapkan petunjuk operasi dan
pedoman pemeliharaannya.
·
Melatih staf untuk melaksanakan
pemelihara.
Batasan
Pembahasan
Pemabahasan
pada bab ini dibatasi pada Fungsi Kontrol, yaitu: “Mengontrol
perjalanan proyek agar sesuai dengan acuan proyek yang ada (yaitu yang tertuang
di dalam project management plan) sehingga memenuhi hasil atau tujuan proyek
yang diharapkan”. Pada bab ini, fungsi kontrol akan dituangkan dalam
beberapa dokumen/formulir. Dengan menggunakan formulir/dokumen inilah proyek
akan dipantau atau dikontrol, sehingga progress atau kemajuan suatu
proyek dapat dimonitor dan dikontrol secara terus menerus dan berkesinambungan.
Pada
Project Management Plan telah dikemukakan bahwa proyek dibatasi
pada scope, time, dan cost, sebagai konsekuensi dari hal
tersebut, tentunya fungsi kontrol ini juga dibatasi pada: scope,
time, dan cost. Pembahasan mengenai risk control atau kontrol
risiko dibatasi pada kasus penambahan scope
proyek yang sifatnya tidak major, yaitu perubahan scope yang
tidak menimbulkan perubahan besar pada proyek. Kosekuensi dari penambahan scope
ini adalah munculnya manajemen perubahan atau change manajemen.
Pembahasan mengenai manajemen perubahan inipun dibatasi pada permintaan
perubahan atau change request yang sifatnya tidak major (tidak
menimbulkan perubahan besar pada proyek).
Di
sini akan dijelaskan pula tentang implementasi manajemen komunikasi atau communication
management yang telah dirumuskan di awal (di project management plan).
Hal inipun dibatasi pada pembahasan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
pertemuan/rapat atau meeting dan pelaporan atau reporting. Meeting
diadakan setiap 3 minggu sekali, dan dilaksanakan setiap hari selasa.
[1] E-Partner.
Senin 20 Juni, 2014. (Dikutip pada tanggal 12 oktober 2016). Tersedia
dari: http://kathylearning.blogspot.co.id/2014/06/tahap-melakukan-proyek.html
[3] Rizaldy harisan harahap. 12 Juli 2012. (Dikutip pada tanggal 12
oktober 2016). Tersedia dari: http://rizaldyberbagidata.blogspot.co.id/2012/07/tahapan-kegiatan-proyek.html
[4] Heryanto, dkk. Manajemen
Proyek Berbasis Teknologi Informasi. (Bandung: Informatika, 2016) hlm. 155
1 komentar:
(Y)
Posting Komentar